Dalam penulisan cerita atau membuat cerita bagi seorang guru kebanyakan akan ragu dan cenderung beralasan tidak bisa, langsung bawaan nya mumet bagi seabagian guru yang diminta membuat cerita sendiri dan menuliskannya, suka atau tak suka pada suatu waktu bisa saja Bapak/Ibu diminta membuat cerita sendiri dan menuliskannya apalagi diminta menulis cerita cepat, dengan itu tentunya kita lebih bersiap sedari dini dari tips berikut:
Apa reaksi anda jika di minta menulis cerita?
Itu mungkin bagi sebagian orang, Bapak/Ibu mau seperti ini, atau diminta menuliskan cerita cepat terasa santai saja, karena sejatinya itu mudah....
Apa reaksi anda jika di minta menulis cerita?
Follow Me !
1. Pikirkan ide cerita
Lakukan beberapa hal untuk mencari inspirasi ; baca buku-buku favorit anda, perhatikan lingkungan sekitar, mengobrol dengan anak-anak . Lakukan apa yang tepat untuk anda!
Pilih cerita yang sesuai dengan bakat dan minta anda (fantasi, misteri, aksi, dll)
Pada cerita anak anda tak harus bersikap realistis. Anda bisa menulis tentang kera yang bisa berbicara, dunia peri yang serba ajaib. Kembangkan imaji!
2. Kembangkan tokoh cerita yang anda punya.
Siapa tokoh utamanya?
Berapa banyak tokoh di dalamnya?
Siapa tokohnya? Manusia, hewan , fantasi
Buat gambaran para tokoh cerita dan bagaimana mereka terlibat dalam cerita.
3. Pastikan gaya penulisan anda sesuai dengan usia sasaran
Usia 3 – 5 tahun :
Tema yang bisa digunakan petualangan ; tersesat dan mencari jalan pulang, berani, berbagi sesuatu, pemaaf, dll
Gunakan kalimat sederhana untuk menjelaskan sesuatu.
Usia 5 – keatas:
Penggunaan kata – kata sudah mulai lebih kompleks tetapi tetap harus berhati – hati dalam menjelaskannya agar pembaca muda anda tidak frustasi dalam memahaminya.
Buku bisa cukup panjang (terbaca selama 2 – 3 malam)
Tema yang bisa digunakan : mengatasi tantangan, memahami alasan baik dalam melakukan sesuatu, dll.
4. Buatlah gambaran cerita jika di perlukan.
Kecuali anda menulis untuk tingkat usia sangat muda. Akan lebih bijak jika anda merencanakan baik-baik struktur cerita lebih dulu. Gunakan note ; buat dalam bentuk gambar atau tulis gambaran cerita secara umum. Yang penting anda memiliki pemahaman umum sejak awal, tengah dan akhir cerita.
Pembagiannya :
Perkenalkan tokoh cerita dengan penjelasan sifat fisik dan kepribadian, lingkungan mereka dan dengan siapa mereka berhubungan.
Buat masalah atau konflik. Bisa terjadi antara 2 orang, konflik internal (dengan diri sendiri) atau konflik tokoh utama mengatasi halangan dengan dunia luar.
Tulislah puncak cerita, dimana dibagian ini tokoh berhadapan langsung dengan sumber konflik.
Tunjukkan bagaimana para tokoh cerita memecahkan masalah dan apa yang terjadi setelah itu.
TIPS MENULIS CERITA ANAK
Gunakan humor saat memungkinkan. Bagi anak – anak usia muda, pusatkan pada hal-hal lucu yang akan membuat pembaca anak maupun dewasa tertawa bersama
Gunakan kata-kata yang berirama sederhana. Hal ini membuat cerita lebih mudah dan lebih menyenangkan dibaca keras-keras baik oleh anak maupun para orang tua ( mis : fox in socks Dr. Seuss)
Bila memungkinkan, tunjukkan kepribadian tokoh cerita melalui kata – kata dan perbuatannya bukan pernyataan lemah seperti “santi itu jahat” lebih baik menulis “Santi merebut pensil itu dari Ika dan berkata sekarang pensil ini milikku”.
Pertimbangkan apakah akan menambahkan gambar atau tidak. Jika anda bisa menggambar, menambahkan karya seni anda sendiri bisa menambah keindahan cerita dan membuatnya lebih mudah diikuti.
Sebagian besar cerita untuk anak – anak sebaiknya berakhir dengan bahagia ; karena biasaanya anak- anak tidak suka bila tokoh kesayangan mereka mengalami akhir yang buruk. Tapi tidak semua cerita harus berakhir dengan bahagia, akhir sedih pun tapi dikarang dengan baik bisa membantu anak-anak menghadapi beberapa pelajaran hidup yang lebih keras.
Jelaskan tokoh cerita atau tempat sebaik mungkin agar pembaca berusia muda bisa menggambarkannya dengan cara seperti yang anda inginkan, tetapi jangan membuat penjelasan yang rumit ; ini akan membingungkan anak dan mengalihkan dari cerita itu sendiri.
Contoh :
YA : Dia berjalan dengan berani menuju hutan hijau berbau busuk itu dan bersin dengan suara keras.
JANGAN : Dia berjalan dengan berani menuju bayang – bayang matahari, pepohonan yang menghijau, bau membusuk dari kulit kayu tua yang membusuk dan daun – daun yang menegring. Suara bersinnya mengguncang seantero hutan.
Dunia yang di gambarkan pada sebagian besar cerita anak adalah cerah, penuh warna dan penuh harapan ; kepribadian tokoh memiliki sikap positif.
Dari cerita yang anda tulis memiliki hikmah cerita di dalamnya.
Setelah kata pertama,
kalimat pertama,
paragraph pertama,
Buku pertama
lanjut terus …
Jaga semangat! (Ashadi Siregar : Cintaku di Kampus Biru)
Artikel ini dari
Syefriani Darnis
Freelance Writer/Lecturer/
Early Childhood Edu. Programme Consultant
syefrianidarnis@yahoo.com